JAKARTA – Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menyoroti pentingnya memperkuat peran parlemen sebagai fondasi tata kelola pemerintahan yang baik.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam diskusi bertema “Good Governance dan Good Parliamentary Practice” yang digelar oleh Majelis Parlemen Asia (Asian Parliamentary Assembly/APA) di Baghdad, Irak, pada Minggu (12/1/2025).
“Parlemen sejatinya merupakan lembaga yang mendasari tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) sebab dalam konteks negara demokrasi, suatu kebijakan nasional dapat dikatakan benar-benar merepresentasikan kepentingan publik apabila dalam perumusannya terdapat peran serta parlemen,” kata Mardani, Senin (13/1/2025).
Dia lantas melanjutkan, “Khususnya melalui pelaksanaan tugasnya dalam merumuskan legislasi, melakukan pengawasan, menentukan anggaran serta menerima aduan masyarakat. Oleh karena itu, peran parlemen haruslah diperkuat.”
Ia berpendapat bahwa penguatan peran parlemen dapat dilakukan melalui kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk institusi parlemen internasional seperti Inter-Parliamentary Union (IPU).
Menurutnya, langkah tersebut bertujuan untuk mendapatkan wawasan mengenai standar good governance yang diterapkan di negara lain.
Selain itu, ia menekankan pentingnya penerapan praktik parlemen yang baik (good parliamentary practice) sebagai pendukung good governance. Hal ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan transparansi dan memberikan akses informasi kepada publik yang ingin mengetahui lebih dalam tentang proses pelaksanaan tugas parlemen.
“Keterlibatan parlemen telah menjadi bagian yang integral dan juga sebagai sebuah elemen kunci dalam filosofi pemerintahan terbuka, dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel sesuai semangat demokrasi,” tuturnya.
Tema diskusi “Good Governance dan Good Parliamentary Practice” menjadi dua dari delapan rancangan resolusi yang dibahas dalam Sidang Komisi Politik APA di Baghdad, Irak.
Sidang ini dihadiri oleh perwakilan parlemen dari negara-negara anggota APA, termasuk Turki, Iran, Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Rusia, yang bersama-sama membahas isu-isu regional yang dianggap penting.
